Sekolah Tinggi Agama Islam Persatuan Islam Bandung




"* Barudak STAIPI Bandung,BerFilsafat Bersama Dosen FalSafaH IlMu *"

Jumat, 24 Juni 2011

Life of pie

Nama :Aji ibrohim
Semester :IV
Pak/Jurusan :Dakwah/KPI
Life of Pie
Pada tanggal 21 Juni 1977, kapal barang Tsimtsum berlayar dari Madras menuju Canada. Pada tanggal Juli, kapal itu tenggelam di Samudra Pasific. Hanya satu sekoci berhasil diturunkan, membawa penumpang seekor hyena, seekor zebra yang kakinya patah, seekor orang-utan betina, seekor harimau Royal Bengal seberat 225 kg, dan PI - anak lelaki India berusia 16 tahun.

Selama lebih dari tujuh bulan sekoci itu terombang-ambing di Samudra Pasific yang biru dan ganas. Di Samudra inilah sebagian Kisah Pi berlangsung. Kisah yang luar biasa, penuh keajaiban, dan seperti ucapan salah satu tokoh di dalamnya, kisah ini akan membuat orang percaya pada Tuhan.

Buku ini sebagian besar bercerita tentang perjalanan anak laki-laki yang bernama Pi, yang hidup terlunta-lunta di sekoci yang mengarungi samudera pasifik selama lebih dari 7 bulan lamanya, bersama binatang-binatang tersebut. Sebuah perjalanan yang unik dan menegangkan , tetapi kaya akan petualangan dan membangkitkan keingintahuan pembacanya, sehingga sulit untuk berhenti sampai halaman terakhir.

Novel ini pernah memenangkan Booker Prize, karena dianggap sarat dengan nilai-nilai hidup yang tersirat di dalam ceritanya. Hewan-hewan yang ada di sekoci itu mewakili hasrat dan karakter makhluk hidup (termasuk manusia) dalam kehidupan di dunia, dan bagaimana mereka mengeluarkan sifat-sifat yang tak terduga ketika situasi tak lagi bisa dikendalikan. Perjuangan Pi untuk bertahan hidup dari kekuatan alam dan hewan-hewan yang menemaninya adalah sebuah cerita yang sangat menarik dan, seperti ucapan salah satu tokohnya, membuat kita percaya akan keberadaan Tuhan. Pi lahir di keluarga yang memeluk agama Hindu. Sejak kecil ia sudah dibawa ke kuil dan ia merasa damai berada di dalam kuil. Ia juga bersekolah di sekolah Katolik. Suatu hari, Ia dan keluarganya sedang berlibur ke suatu tempat. Di tempat itu terdapat sebuah gereja, ketika Ia masuk ke gereja itu Ia bertemu seorang pastur dan berbincang dengannya. Selama liburan di kota itu Pi sering mengunjungi gereja itu dan berdiskusi tentang kekristenan dengan sang Pastur. Pi juga sering mengikuti misa. Hari terakhir liburan keluarga, Ia berlari ke gereja itu dan berkata “Pastur, aku ingin menjadi Kristen”.
Suatu hari Pi jalan-jalan keliling kampung dan menemukan pemukiman Muslim. Ia melihat beberapa masjid. Hingga sampailah Ia di warung seseorang. Pemilik warung itu sedang melaksanakan ibadah sholat, dan Pi terpesona olehnya. Hingga ia juga memeluk agama Islam.
Pi, dalam usia belasan tahun, mencoba untuk memahami Tuhan dengan cara mendalami agama-agama itu, dan akhirnya menyadari kebaikan tiap-tiap agama. Ia sembahyang di kuil, misa di gereja, dan melakukan sholat Jumat di Masjid.
Lalu karena keadaan politik yang tak menentu di India, keluarganya memutuskan untuk pindah ke Canada dengan naik kapal, dan menjual kebun binatang itu. Beberapa binatang ikut dalam angkutan kapal itu juga. Namun, kapal itu tenggelam. Seluruh keluarganya juga mati, namun Pi selamat karena berhasil naik sekoci bersama harimau Bengal yang bernama Richard Parker, seekor zebra, seekor hyena, dan seekor orangutan betina yang bernama Orange Juice. Mereka bertahan hidup di atas sekoci itu. Namun kelamaan, hyena itu mulai kelaparan dan memangsa si Zebra, lalu si Orange Juice, walaupun normalnya Hyena bukan predator Orangutan karena mereka tidak pernah tinggal di habitat yang sama. Lalu akhirnya Hyena itu dimangsa oleh Richard Parker yang kelaparan.
Hal itu menyebabkan Pi menjadi satu-satunya yang tertinggal bersama Richard Parker. Di sekoci tersebut tersimpan bahan-bahan makanan, air bersih, obat-obatan, selimut, dan barang-barang lain untuk bertahan hidup. Namun lama-kelamaan persediaannya mulai menipis. Pi mulai memancing ikan untuk ia makan dan juga untuk Richard Parker, yang ia beri makan agar harimau itu tak akan memangsanya hidup-hidup karena kelaparan. Selain itu, Pi ingin Richard Parker tetap hidup agar ia tidak sendirian di atas kapal itu.
Bayangan mengenai hidup sendiri di atas sekoci ini lebih buruk daripada terjebak di sini bersama seekor harimau dengan berat 225 kilogram
Mulai saat itu, Pi bertekad untuk menjinakkan Richard Parker. Ia memberinya makan dan minum dan melatihnya. Berbekal sebuah peluit, Pi menunjukkan bahwa Ia adalah majikan, dan Richard Parker harus menurutinya. Pi sering mengalami halusinasi. Pakaian dan selimutnya habis dimakan waktu dan cuaca. Persediaan makanan, minum, dan obat-obatan juga habis. Ia lalu mulai memakan penyu, rokok, bahkan saking laparnya Ia pernah memakan kotoran Richard Parker. Banyak hal yang di alami Pi selama di atas sekoci: bertemu seorang survival lain, melihat kapal pengangkut minyak, dan menemukan pulau yang memangsa makhluk hidup. Dibalik segala kegilaan itu, Pi bertahan selama 227 hari dan berhasil mencapai daratan Mexico.
Di Meksico, Ia diinterogasi oleh Marinir Jepang tentang tenggelamnya kapal itu, dan apa penyebabnya. Jadi Pi pun menceritakan kisahnya bersama binatang-binatang itu, tetapi marinir itu tidak percaya akan kisahnya. Jadi Pi pun menceritakan kisah lain yang lebih masuk akal, bagi Marinir Jepang itu. Pi bertanya, yang manakah yang lebih menarik, dan mereka mengatakan cerita yang ada binatangnya.
Novel ini pernah memenangkan Booker Prize, karena dianggap sarat dengan nilai-nilai hidup yang tersirat di dalam ceritanya. Hewan-hewan yang ada di sekoci itu mewakili hasrat dan karakter makhluk hidup (termasuk manusia) dalam kehidupan di dunia, dan bagaimana mereka mengeluarkan sifat-sifat yang tak terduga ketika situasi tak lagi bisa dikendalikan. Perjuangan Pi untuk bertahan hidup dari kekuatan alam dan hewan-hewan yang menemaninya adalah sebuah cerita yang sangat menarik dan, seperti ucapan salah satu tokohnya, membuat kita percaya akan keberadaan Tuhan.

Walaupun cerita ini fiksi, tetapi penuturan dan kekayaan bahasa dan ilmu dari penulisnya membuat perjalanan Pi di samudera nan luas itu begitu nyata. Saya sebagai pembaca seolah merasakan sendiri perjuangan untuk tetap hidup dari hari ke hari, sampai akhirnya sekoci itu terdampar di suatu pulau kecil di Mexico. Cerita ini sangat inspiratif, membuat kita lebih menghargai dan mensyukuri hidup, seburuk apapun kondisinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Ayow Terus Tingkatkan Ilmumu, Jangan Pernah Menyerah, Gali potensimu Untuk mendapatkan Apa yang kamu Mau !!!