Kami adalah mahasiswa/i STAI Persis Bandung jurusan KPI dan PAI yang ingin mengoptimalkan kemampuan dan ingin berbagi informasi.
Senin, 13 Juni 2011
Wawancara
Nama : Ipan Sopian AR
Mata Kuliah : Filsafat Ilmu
Tugas : Wawancara
Menjadikan Kekurangan
sebagai Alat Mencari Rizki
Wawancara penulis dengan seorang tuna netra bernama Pak Aep yang berbprofesi sebagai tukang pijat. Memang dipikir-pikir kekurangan itu tidak menghalangi seseorang untuk menjalani hidupnya. Penulis mendapatkan ilmu yang sangat berart dari hasil wawancara tersebut.
Penulis mengajukkan beberapa pertanyaan kepada Pak Aep, yaitu:
Penulis : Darimana bapak mempunyai keahlian untuk memijat?
Pak Aep : Saya bisa memijat karena ikut kursus atau sekolah di SLB di kota Bandung
Penulis : Berapa lama anda belajar di sana?
Pak Aep : Sekitar 1,5 tahun
Penulis : sekarang bapak sudah ahil memijat, Nah siapa saja orang yang suka bapak pijat?
Pak Aep : saya di panggil oleh orang-orang yang minta dipijat
Penulis : berapa bayaran bapak untuk sekali memijat?
Pak Aep : ah gak tentu, ada yang ngasih 20.000 sampai 50.000
Penulis : uang dari hasil bapak memijat dipergunakan untuk apa?
Pak Aep : sebagia saya gunakan untuk kebutuhan rumah tangga, sbagian lagi digunakan untuk membeli alat-alat memijat?
Penulis : dengan apa bapak pergi ketempat orang yang minta dipijat?
Pak Aep : pakai sepeda
Penulis : bapak bisa naik sepeda?
Pak Aep : tentu saja, saya bisa naik sepeda. Walaupun saya buta saya bisa merasakan kondisi sekililing bapak.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar