Sekolah Tinggi Agama Islam Persatuan Islam Bandung




"* Barudak STAIPI Bandung,BerFilsafat Bersama Dosen FalSafaH IlMu *"

Rabu, 29 Juni 2011

Resume Buku Toto-chan



Oleh:
Nama : Ziyad Fakhrur Rozi
Semester: IV (empat)
Fakultas: Tarbiyyah
Jurusan : PAI




Resume Buku Toto-chan
Kisah tentang seorang anak perempuan polos yang manis pada usianya yang sangat bersemangat untuk sekolah di atas kecacatannya menurut sebagian orang, semangatnya yang besar untuk istiqomah dalam mencari sebuah pendidikan, melakukan hal-hal yang sifatnya menolong orang lain adalah hal utama yang selalu menjadi keinginannya, perbuatan yang menurut orang lain dianggap tidak bermakna tapi ketika ia bepikir bahwa itu bermanfaat bagi orang lain maka ia akan mengerjakannya.
Seorang anak perempuan yang memiliki seorang ibu yang bijaksana yang mampu mengerti sifat anaknya, mampu mengarahkan anaknya dengan cara yang tepat dan bijaksana, ketika guru-guru merasa terganggu dan terusik dengan kehadiran anak polos bertopi lucu ini dan mereka berkeinginan untuk mengeluarkan Toto chan dari sekolah yang ia belajar di sana, mereka memberikan hukuman terhadap toto chan karena setiap perbuatan yang ia lakukan membuat sebuah noise serta distraksi untuk anak-anak yang lainnya dalam proses pembelajaran, akan tetapi ibu yang bijaksana tersebut bisa memahami perasaan guru-guru tersebut, toto chan yang menurut sebagian guru-guru di anggap nakal, bandel dan lain sebagainya, padahal semua yang dilakukan Toto chan bukan bentuk dari kenakalannya, akan tetapi itu adalah cara belajar kinestetik yang dianugerahkan Allah pada orang-orang tertentu di dunia ini, begitupun ibunya yang bijaksana tersebut ia tidak menganggapnya sebagai satu tindakan ambiguitas, akan tetapi itu merupakan bagian dari keaktifan serta ke rancingesannya Toto chan.
Seorang anak yang mencari guru baik yang dapat mengerti dirinya, mengerti akan sifatnya yang berperan aktif dalam pembelajaran, hingga ia bertemu dengan seorang kepala sekolah yang sangat sayang terhadap anak-anak, bahkan terhadap anak seperti Toto chan ini, rasa ketertarikan Toto chan untuk terus hidup bersamanya terbesit ketika sang kepala sekolah memberikan sentuhan hangat di kepalanya sambil berkata bahwa mulai dari sekarang engkau adalah murid sekolah ini.
Dan pada intinya, kisah Toto chan ini menggambarkan tentang bagaimana pendidikan itu bisa didapat dengan jalan yang mudah, tidak harus perlu kepada finansial yang mencukupi, ekonomi yang memadai, serta materi yang mumpuni. Akan tetapi ketika animo serta progresivisme sudah terpatri di dalam kedalamannya hati seorang pejuang yang berjuang untuk mencari sebuah pendidikan maka pendidikan yang selama ini ia harapkan yang selama ini ia perjuangkan, akan ia dapatkan walaupun dengan jalan yang tidak ia sangka.
Adanya satu ketidak keharusan bahwa betapa seorang guru itu tidak harus dan mesti memilih kasih diantara kasih-kasih yang ada pada orang-orang yang terlirik di depan kedua kelopak matanya, tidak ada pendikotomian antara orang yang normal dengan orang yang cacat fisiknya, tidak menganggap adanya satu perbuatan yang bersifat diferensiatif, membedakan antara anak yang tidak berkebutuhan khusus dengan anak yang berkebutuhan khusus yang misalkan IQ nya yang di bawah rata-rata atau ia termasuk penyandang autisisme atau skizofrenia sekalipun. Akan tetapi adanya satu keharusan dalam sebuah persepsi serta asumsi yang sama bahwa “semua anak sama”, yakni sama dalam membutuhkan kasih sayang, sama dalam membutuhkan satu atensi yang menurut anak-anak tersebut begitu krusial dan urgentif, yang kausa prima dari semua perbuatan itu adalah timbulnya satu kehangatan dalam diri anak untuk tetap menghargai, menghormati dan mencitai para pendidiknya.
Juga dibutuhkannya sikap bijaksana dalam memimpin sesuatu, termasuk memimpin satu lembaga yang bergerak dalam bidang pendidikan.
Sudah merupakan satu aksioma bahwa selayaknya semua guru, semua pendidik melakukan apa yang didemonstrasikan dalam buku Toto chan yang disusun oleh Tetsuko kuroyanagi, karena itu sangat-sangat mulia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Ayow Terus Tingkatkan Ilmumu, Jangan Pernah Menyerah, Gali potensimu Untuk mendapatkan Apa yang kamu Mau !!!