Sekolah Tinggi Agama Islam Persatuan Islam Bandung




"* Barudak STAIPI Bandung,BerFilsafat Bersama Dosen FalSafaH IlMu *"

Jumat, 24 Juni 2011

Pengertian Filsafat ilmu


Pengertian Filsafat Ilmu
Oleh: Wulan Sopyan
Untuk memahami arti dan makna filsafat ilmu, di bawah ini dikemukakan pengertian filsafat ilmu dari beberapa ahli yang terangkum dalam Filsafat Ilmu, yang disusun oleh Ismaun (2001)
* Robert Ackerman “philosophy of science in one aspect as a critique of current scientific opinions by comparison to proven past views, but such aphilosophy of science is clearly not a discipline autonomous of actual scientific paractice”. (Filsafat ilmu dalam suatu segi adalah suatu tinjauan kritis tentang pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini dengan perbandingan terhadap kriteria-kriteria yang dikembangkan dari pendapat-pendapat demikian itu, tetapi filsafat ilmu jelas bukan suatu kemandirian cabang ilmu dari praktek ilmiah secara aktual.
* Lewis White Beck “Philosophy of science questions and evaluates the methods of scientific thinking and tries to determine the value and significance of scientific enterprise as a whole. (Filsafat ilmu membahas dan mengevaluasi metode-metode pemikiran ilmiah serta mencoba menemukan dan pentingnya upaya ilmiah sebagai suatu keseluruhan)
* A. Cornelius Benjamin “That philosopic disipline which is the systematic study of the nature of science, especially of its methods, its concepts and presuppositions, and its place in the general scheme of intellectual discipines.
(Cabang pengetahuan filsafati yang merupakan telaah sistematis mengenai ilmu, khususnya metode-metodenya, konsep-konsepnya dan praanggapan-praanggapan, serta letaknya dalam kerangka umum cabang-cabang pengetahuan intelektual.)

* Michael V. Berry “The study of the inner logic if scientific theories, and the relations between experiment and theory, i.e. of scientific methods”. (Penelaahan tentang logika interen dari teori-teori ilmiah dan hubungan-hubungan antara percobaan dan teori, yakni tentang metode ilmiah.)
* May Brodbeck “Philosophy of science is the ethically and philosophically neutral analysis, description, and clarifications of science.” (Analisis yang netral secara etis dan filsafati, pelukisan dan penjelasan mengenai landasan – landasan ilmu.
* Peter Caws “Philosophy of science is a part of philosophy, which attempts to do for science what philosophy in general does for the whole of human experience. Philosophy does two sorts of thing: on the other hand, it constructs theories about man and the universe, and offers them as grounds for belief and action; on the other, it examines critically everything that may be offered as a ground for belief or action, including its own theories, with a view to the elimination of inconsistency and error. (Filsafat ilmu merupakan suatu bagian filsafat, yang mencoba berbuat bagi ilmu apa yang filsafat seumumnya melakukan pada seluruh pengalaman manusia. Filsafat melakukan dua macam hal : di satu pihak, ini membangun teori-teori tentang manusia dan alam semesta, dan menyajikannya sebagai landasan-landasan bagi keyakinan dan tindakan; di lain pihak, filsafat memeriksa secara kritis segala hal yang dapat disajikan sebagai suatu landasan bagi keyakinan atau tindakan, termasuk teori-teorinya sendiri, dengan harapan pada penghapusan ketakajegan dan kesalahan
* Stephen R. Toulmin “As a discipline, the philosophy of science attempts, first, to elucidate the elements involved in the process of scientific inquiry observational procedures, patens of argument, methods of representation and calculation, metaphysical presuppositions, and so on and then to veluate the grounds of their validity from the points of view of formal logic, practical methodology and metaphysics”. (Sebagai suatu cabang ilmu, filsafat ilmu mencoba pertama-tama menjelaskan unsur-unsur yang terlibat dalam proses penyelidikan ilmiah prosedur-prosedur pengamatan, pola-pola perbinacangan, metode-metode penggantian dan perhitungan, pra-anggapan-pra-anggapan metafisis, dan seterusnya dan selanjutnya menilai landasan-landasan bagi kesalahannya dari sudut-sudut tinjauan logika formal, metodologi praktis, dan metafisika).
Berdasarkan pendapat di atas kita memperoleh gambaran bahwa filsafat ilmu merupakan telaah kefilsafatan yang ingin menjawab pertanyaan mengenai hakikat ilmu, yang ditinjau dari segi ontologis, epistemelogis maupun aksiologisnya. Dengan kata lain filsafat ilmu merupakan bagian dari epistemologi (filsafat pengetahuan) yang secara spesifik mengakaji hakikat ilmu, seperti :
* Obyek apa yang ditelaah ilmu ? Bagaimana ujud yang hakiki dari obyek tersebut? Bagaimana hubungan antara obyek tadi dengan daya tangkap manusia yang membuahkan pengetahuan ? (Landasan ontologis)
* Bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan yang berupa ilmu? Bagaimana prosedurnya? Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar mendakan pengetahuan yang benar? Apakah kriterianya? Apa yang disebut kebenaran itu? Adakah kriterianya? Cara/teknik/sarana apa yang membantu kita dalam mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu? (Landasan epistemologis)
* Untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan? Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral? Bagaimana penentuan obyek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral ? Bagaimana kaitan antara teknik prosedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan norma-norma moral/profesional ? (Landasan aksiologis). (Jujun S. Suriasumantri, 1982)










Tugas : Wawancara
Nama : Wulan Sopyan
Jurusan : PAI

Di jalan simpang baleendah ada seorang anak yang kerjanya sebagai tukang parker di depan salah satu mini market disana. Ia bernama Asep umurnya sekitaran 17 tahunan. Ia kerja menjadi tukang parker dari jam 21.00 sampai jam 07.00, kebetuan minimarket di sana buka 24 jam. Ia dapat memperoeh pendapatan sekitar Rp.20.000 itu pendaapatan bersih karna sudah di potong dengan storan perharinya Rp.5.000.

Asep tinggal bersama neneknya karena orang tuanya telah bercerai, orangtuanya pun tak mau mengasuhinya lantas ia di titipkan kepada neneknya (ibu dari bapak asep). Asep adalah lulusan SMP, ia ingin sekali di lanjutkan ke jenjang seterusnya, hanya saja ia merasa kasihan dengan nenenya lantas ia pun putuskan utuk tidak melanjutkannya dan mencoba untuk berkerja menjadi tukang parker di jln. Simpang.

Di rumah ia membawa uang Rp.20.000 bukan untuk dirinya pribadi mlainkan untuk neneknya 15.000 untuk makan. Dan ia hanya menyimpan uang 5000 saja dan itu pun bukan untuk jajan atau berpoya-poya melainkan untuk di simpan dan membayar listrik.

Di simpang ia terkenal sebagai anak yang mau berkerja keras dan mau membantu kepada setiap orang tampa pamrih terutama para pedagang di sana. Apabila ia hendak pulang atau menuju ke jln. Simpang ia hanya berjalan kaki saja. Padahal jarak antara simpang dan tempat tinggal ia di cipicung terilang sangat jauh apabila hanya berjalan saja. Kadang ia pulang dari parkiran antara jam 02.00 malam. Tapi karena ada keberanian dari dirinya ia bisa mendapatkan uang dan mau berkerja keras.


Kerja keras + kemauan + tekad = RIZKI














Tugas: totochan
Nama;Wulan Sopyan

Sebagai seorang gadis cilik dengan segudang rasa ingin tahu, Totto-chan sering bertingkah laku aneh di sekolah. Mulai dari membuka tutup laci mejanya, hingga memanggil penyanyi jalanan, dan bahkan berdiri berjam-jam di depan jendela selama pelajaran berlangsung untuk berbicara pada burung walet! Gurunya tidak tahan lagi dengan tingkah laku Totto-chan dan akhirnya mengeluarkan dirinya dari sekolah. Saat itu Totto-chan masih berada di kelas 1 sehingga ibunya yang bijak memutuskan untuk tidak memberi tahu Totto-chan kalau ia telah dikeluarkan dari sekolah. Sebaliknya, ibu Totto-chan menemukan sebuah sekolah yang sangat cocok dengan anaknya. Nama sekolah itu adalah Tomoe Gakuen. Sekolah unik ini dikepalai oleh Sosaku Kobayashi, dengan metode pengajaran yang jauh berbeda dengan sekolah konvensional saat itu. Sekolah Tomoe mengedepankan rasa ingin tahu anak dan ada beragam hal menarik di sana, mulai dari kelas yang berupa gerbong kereta api, kebun yang indah, sampai metode pengajaran di mana para siswa dapat memilih pelajaran apa yang ingin mereka pelajari hari ini secara individual! Ya, setiap siswa dari satu kelas dapat memiliki aktivitas yang berbeda-beda, dengan minat yang berbeda pula, tapi semangat mereka begitu menggebu-gebu untuk mempelajari sesuatu. Namun sayangnya sekolah itu tidak dapat bertahan lama, sebuah bom meratakan sekolah itu dengan tanah. Saat itu Perang Pasifik telah pecah, dan pada saat itu sang kepala sekolah, Sosaku Kobayashi, berdiri tegar menatap terbakarnya sekolah yang dibuat dari uang pribadinya sendiri. Ia bahkan bertanya kepada anaknya tentang sekolah seperti apa yang akan ia buat lagi selanjutnya! Meskipun demikian, Tomoe Gakuen akan selalu menjadi kenangan manis dalam hidup siswa-siswanya, termasukTotto-chan.

Tema dari novel ini sangatlah menarik, yaitu pendidikan. Novel ini adalah sebuah kejadian nyata dan dituliskan oleh Totto-chan sendiri, atau disebut juga Tetsuko Kuroyanagi. Karena latar belakang dari novel ini adalah sebuah pengalaman hidup yang nyata, deskripsi yang diberikan penulis begitu lengkap dan membuat kita seakan-akan turut berada di sana.
Penulis mengambil teknik penulisan yang sederhana dengan sudut pandang orang ketiga. Diselingi dengan ilustrasi yang lucu. Melalui novel ini, sang penulis juga mengenang teman-temannya di masa kanak-kanak yang masih lekat dalam ingatannya sebagai kenangan terindah yang tidak akan ia lupakan.

Kepiawaian penulis dalam menuliskan cerita sangat tampak dalam bahasanya sebagai seorang anak-anak. Meskipun saat ini Tetsuko sudah dewasa, ia seolah kembali ke masa kanak-kanaknya dan bercerita kepada para pembaca dengan begitu lancarnya.
Amanat yang terkandung dalam novel ini luar biasa banyaknya. Mulai dari kebijaksanaan sang ibu untuk tidak memberi tahu anaknya yang saat itu masih duduk di sekolah dasar kelas 1 bahwa ia telah dikeluarkan. Bayangkan apabila saat itu sang ibu malah menyalahkan Totto-chan? Ia pasti tidak dapat merasa begitu bersemangat dan menjalani hari dengan bahagia sejak hari pertamanya bersekolah di Tomoe Gakuen!
Sebagai pelajar, adakah seorang dari kita yang merasa begitu bersemangat dan tidak sabar menunggu pagi hanya untuk pergi ke sekolah? Beberapa di antara kita malah mungkin merasa muak dan malas untuk pergi ke sekolah. Rutinitas yang terasa membosankan, atau beragam faktor lainnya turut menghambat motivasi kita untuk pergi ke sekolah. Mari kita melihat para siswa dan siswi dari Tomoe Gakuen. Mereka begitu bersemangat untuk pergi ke sekolah. Menjalani metode pembelajaran yang memang membangkitkan rasa ingin tahu, bukan hanya sekadar memaparkan teori-teori saja. Inilah amanat yang harus diperhatikan oleh kita semua.
Amanat yang terkandung di dalam novel ini juga dapat diterapkan dalam membina jiwa pemimpin yang ada di dalam diri kita. Melalui sosok seorang kepala sekolah bernama Sosaku Kobayashi, kita dapat belajar tentang bagaimana berani untuk bertindak berbeda sesuai dengan keyakinan dan prinsip hidup masing-masing. Bagaimana beliau berani mencoba dan mempelajari sesuatu yang dianggap tidak biasa dengan beragam tanggapan dari orang-orang. Bagaimana beliau sebagai kepala sekolah mendekatkan diri dengan para anak muridnya melalui perhatian yang benar-benar tulus dari dalam hati. Juga tentang bagaimana untuk bersikap selalu tegar dalam situasi apa pun, termasuk ketika kita sedang mengalami kegagalan yang menurut kita sendiri adalah kegagalan terbesar dalam hidup.
Tokoh utama cerita ini adalah Pi, seorang anak India. Sedikit bercerita tentang asal usul nama bocah ini ternyata sangat lucu yaitu diambil dari nama kolam renang di Paris. Pelesetan namanya dalam bahasa Inggris yang artinya 'Pipis'menjadi bahan tertawaan teman-temannya dan usahanya untuk mempopulerkan panggilan baru, mengawali kisah ini.
Cerita mulai bergulir dari arena kebun binatang yang dimiliki ayahnya. Sangat mengasyikkan dan menambah pengetahuan mengenai dunia hewan. Kemudian cerita bergulir pada perkenalan Pi dengan dua agama lain selain agama Hindu yang dianutnya dari lahir, yaitu agama Kristen dan agama Islam. Pandangan-pandangannya mengenai agama juga ia sampaikan di sini.
Gejolak politik yang terjadi di India memaksa ayahnya mengambil keputusan untuk menjual kebun binatangnya dan hijrah ke Kanada melalui jalur laut. Tapi sayang, di tengah perjalanan sesuatu terjadi dan menenggelamkan kapal yang mereka naiki. Tanpa diduga ia dilempar ke sekoci dan terselamatkan sementara bersama hewan2: Zebra, Orang-utan, Hyena, dan Richard Parker (sama sekali bukan nama manusia tapi seekor harimau Royal Bengal dengan bobot 225 kg!!) Dari sinilah petualangan Pi yang menakjubkan dimulai.
Keputus-asan, semangat, kesedihan, keinginan untuk bertahan, ketakutan pada harimau yang bersamanya dan semua peristiwa yang terjadi di sekoci digambarkan dengan fakta-fakta yang tak lepas dari dunia hewan. Lengkapnya tentang petualangan Pi, silakan baca sendiri ;) dan sampai akhirnya berhasil mencapai daratan Meksiko setelah lebih dari 7 bulan terombang-ambing di Samudera Pasifik yang ganas tanpa kepastian.

Akhir ceritanya (menurut gue) tidak dramatis!! Cerita juga diakhiri oleh ketidakpercayaan pejabat Jepang - yang bertemu denga Pi untuk mengetahui penyebab tenggelamnya kapal barang Jepang tersebut - dan meragukan apa yang telah dialami Pi ! Tau ga siy, setelah membaca bagian terakhir buku ini, tiba-tiba pertanyaan yang sama muncul di benak gue!?!? "Masuk akal gak siy petualangan Pi!" hehe ... memang memalukan. Lucunya selama gue berkutat dengan kisah Pi di tengah samudera, cerita berjalan seolah2 terjadi dengan nyata! Yeah itu tadi dengan penambahan fakta-fakta kebiasaan hewan2. Well, gue jadi penasaran kisah itu diangkat dari kisah nyata gak siy? Kalau fiksi belaka, berarti gue acungin empat jempol buat Yann Martel karena ide ceritanya yang luar biasa!!!
Secara keseluruhan cerita ini oke banget! (kata Amel siy, ide ceritanya orisinal). Tapi ada beberapa bagian yang gue rasakan cukup berat. 1) Bagian dialog tentang agama (sorry, kebiasaan aliran coelho! hehe) dan karena banyak sekali ritual-ritual dan nama dewa-dewa Hindu yang kurang familiar 2) Masih banyak nama hewan-hewan (dan tumbuhan) yang ditulis dengan huruf miring dan sama sekali tidak gue ketahui species apakah itu? 3) Ada bab-bab yang relatif pendek dan ditulis dengan huruf miring semua, baru gue tahu agak belakangan kalau itu adalah cerita tentang pertemuan penulis dengan Pi dewasa alias Mr. Patel (sorry lemot! =P) Trus 4) Kata-kata 'ajaib' yang gue temukan di buku ini membuat gue penasaran untuk mencarinya di kamus!!! (hu-uh, sebel, jadi penasaran abiz!). tapi sayang, gue gak sempat mencatat istilah2 yang terdengar baru buat kosa kata gue itu.
Terlepas dari itu, buat gue buku ini juga merupakan suatu penyegaran dan menambah daftar-daftar buku favorit yang sejajar dengan Alchemist gue... hehe. Buku ini sangat layak untuk dibaca!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Ayow Terus Tingkatkan Ilmumu, Jangan Pernah Menyerah, Gali potensimu Untuk mendapatkan Apa yang kamu Mau !!!